This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 09 Februari 2014

Tak Akan Ku Lupa

TAK AKAN KU LUPA
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam
Kau datang membawakanku pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih

Kau hadirkan senyum terindah
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat kau membawaku pada kehidupan

Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat senyummu menjadi satu-satunya nafas untukku

Tempat Pembuangan Akhir Cerita Mereka

Maaf…
Aku memang bukan pendengar dan penghayat cerita yang baik
Apalagi memberi penjelasan rumitnya cerita itu

Tapi setidaknya…
Tak lepas statusku menjadi tempat pembuangan akhir cerita itu
Walau lebih sering aku teremehkan
Datang ketika dibutuhkan saja

Tapi tak masalah bagiku
Terima kasih sahabatku
Kalian masih menganggapku ada

Jumat, 07 Februari 2014

Kita Selalu Bersama

KITA SELALU BERSAMA
Sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama
Kemanapun bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat dilepas
Kau hibur aku disaat gundah dan kuhibur kau disaat kau membutuhkan
Kita saling melengkapi satu sama lain

Tapi berbeda
Berbeda pada saat itu
Pada saat waktu tak berpihak kepada kita
Kau dan aku terpisah

Dan akhirnya,
Akhirnya kau meninggalkan aku dengan sosok bayangmu
Bayangmu yang tak tahu dimana tubuhnya
Yang sekarang sudah tak mempunyai hati dan perasaan
Seperti bukan lagi sahabatku

SAHABAT ITU.....
Puisi Psycho
Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik itu senang atau susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi

Dan…
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan

Rabu, 05 Februari 2014

Drama Bahaya Narkoba

Drama Bahaya Narkoba

Ada sebuah kampung, kampung arang namanya di kampung tersebut ada sekelompok orang yang mengedarkan narkoba kepada anak muda dan sekaligus mereka pemakai barang tersebut. Mereka sangat meresahkan warga.
Tono : “Berapa banyak yang kau edarkan hari ini?”
Anton : “Lumayan 3 bungkus.”
Tono : “Pekerjaanmu bagus.”
Anton : “Ia dong siapa dulu.”
Tono : “Ini jatah pekerjaanmu hari ini.”
Anton : “Terima kasih Bos!”
Tono : “Kamu harus hati-hati ya jangan sampai ketahuan siapapun.”
Dan anton pun berangkat untuk mengedarkan barangnya kepada pelanggan.
Arfandi : “Bang ada barangnya!”
Anton : “Berapa banyak?”
Arfandi : “Seperti biasa bang.”
Anton : “Ia, ada uang ada barang.”
Arfandi : “Terima kasih bang!”
Anton : “Kamu hati-hati bawa barangnya nanti orang curiga.”
Arfandi : “Tenang saja bang.”
Tono : “Kerjamu memang bagus.”
Anton : “Pasti dong Bos!”
Warga 1 : “o..oh rupanya disini barang manusia bejat (pengedar) pengedar narkoba ini harus harus dilaporkan.”
Warga 2 : “Ayo ini harus kita laporkan pak RT.”
Warga 1 : “Ia, memang benar.”
Kedua warga pun langsung pergi kerumah pak RT untuk memberi tahukan sarang penjahat yang ada dikampungnya (pengedar).
Warga : “Assalamu’alaikum pak RT.”
Pak RT : “Wa’alaikum salam, ada apa?”
Warga 1 : “Ada masalah di kampung kita.”
Pak RT : “Masalah apa ayo kita masuk dulu.”
Warga 1 : “Terima kasih pak.”
Pak RT : “Duduklah dulu, ceritakan dengan tenang.”
Warga 1 : “Tadi kami berjalan di belakang kampung dan melihat orang mencurigakan rupanya mereka pengedar narkoba.”
Pak RT : “O..oh begitu ceritanya.”
Warga : “Apakah kita laporkan polisi pak RT ?”
Pak RT : “Tentu saja kita laporkan.”
Pak RT langsung pergi untuk memberitahukan ada pengedar narkoba di kampungnya.
Polisi : “Ada apa pak?”
Warga : “Ada kelompok pengedar narkoba dikampung kami.”
Polisi : “Dimana tempatnya?”
Warga : “Dirumah kosong, belakang kampung.”
Polisi : “Kalau begitu kita berangkat, untuk menangkapnya siapkan pasukan.”
Dua warga dan polisi pun langsung menyergap sekelompok pengedar narkoba itu.
Polisi : “Nah……kamu memakai baju biasa.”
Warga : “Ia, pak?”
Polisi : “Kamu menyamar jadi pembeli.”
Dan warga pun langsung menyamar jadi pembeli.
Anton : “Ada apa dek?”
Arfandi : “Apa ada barang seperti biasa bang?”
Anton : “Tentu saja, ada uang ada barang.”
Arfandi : “Ini uangnya.”
Anton : “Thank you ini barangnya.”
Polisi pun langsung menyergap sekelompok pengedar narkoba itu yang ada di kampung arang.
Eko : “Angkat tangan kalian sudah di kepung.”
Anton,Tono : “Ampun pak, jangan pukul saya.”
Eko : “Ayo kita kekantor beri keterangan darimana kau dapatkan barang itu.”
Anton, Tono : “Daerah Aceh.”
Eko : “Siapa bandarmu itu?”
Tono : “Anton brekele (Bang Bujang)
Eko : “Dimana tempat tinggalnya?”
Tono : “Di Gg. Durian, tepian Kapuas.”
Pasukan polisi pun langsung pergi kerumah yang ditunjukkan oleh Tono.
Eko : “Ayo…ayo selidiki Dan tangkap dia.”
Eko : “Nampaknya ada yang beli barang dengan dia pak.”
Eko : “Ayo kita langsung sergap.”
Eko : “Angkat tangan kalian.”
Anton : “Ampun pak jangan tembak saya.”
Eko : “Mana barang haram yang kau simpan.”
Anton : “Tidak ada pak.”
Eko : “Kamu jangan bohong.”
Anton : “Dibawah lemari saya.”
Eko : “Ayo lihatkan dimana tempatnya.”
Akhirnya Bandar besar itu ditangkap polisi dan dijatuhkan hukuman 10 tahun penjara.

Senin, 03 Februari 2014

Drama Sang Penjudi Dan Sang Pemabuk

Drama  Sang Penjudi Dan Sang Pemabuk

Para pelaku :
Bandar judi : Dian Permana Putra
Penjudi I : Duwi Cahyono
Penjudi II : Reza Fazria
Pemabuk : Apriyadi
Intel : Taufik
Narator : Zulfikar
Pada suatu hari di suatu kota, tepatnya di rumah perjudian terdapat dua orang remaja yang sedang asyik bermain judi.
Bandar judi :“Ayo, pasang-pasang ! Yang jauh mendekat, yang dekat merapat, yang cepat dia dapat.”
Penjudi I : “Ha..ha…ha…….pasti aku akan menang lagi.”
Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa kamu menang terus. Lihat nih aku pasti akan menang. Oke bang aku pasang kilin Rp 50.000,00 pastiakan kena.”
Penjudi I : “Cepat bang buka tutupnya, aku sudah tidak sabar nih !”
Bandar judi : “Yah, ternyata tidak ada yang kena, maaf saya makan semua.”
Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa saya kalah terus.”
Bandar judi : “sudah, jangan banyak bacot, mau main lagi tidak.”
Penjudi I dan II : “Mau bang, mau !”
Bandar judi : “Ya sudah cepat pasang.”
Penjudi I : “Oke deh bang.”
Lalu tampak dari kejauhan datang seorang pemabuk yang sedang memegang botol minumannya.
Pemabuk : “Eh, luh-luh pade sedang main apa ?”
Penjudi I : “Kami sedang main judi, apa abang mau ikut bergabung ?”
Pemabuk : “Oke deh ! Gue ikut main.”
Bandar judi : “Nah gitu dong bang.”
Pemabuk : “Gue pasang yang ini. Sudah cepat buka.”
Bandar judi : “Oke deh bang.”
Pemabuk : “Hore gue kena.”
Penjudi I : “Hebat betul abang ini, baru datang langsung menang.”
Pemabuk : “Ah, itu hanya kebetulan.”
Dan tak lama kemudian datang seorang intel yang menyamar sebagai penjudi.
Pemabuk : “Eh, nama luh siapa ?”
Intel : “nama saya boy, bang.”
Bandar judi : “Apa luh mau ikut main ?”
Intel : “Mau bang.”
Pemabuk : “Kalau mau, cepat sini pasang.”
Intel : “Iya bang.”
Lalu Bandar pun mulai menggoncang-goncangkan mangkuk berisi buah dadu.
Bandar judi : “Ayo pasang-pasang.”
Penjudi I : “Saya pasang si.”
Penjudi II : “Saya pasang liong.”
Pemabuk : “Saya pasang kai.”
Intel : “Saya pasang fung.”
Lalu Bandar judi pun membuka tutup mangkuk.
Bandar judi : “Yah, tenyata kilin, maaf saya makan semua.”
Penjudi II : “Ah, tidak mungkin masa saya kalah melulu dari tadi.”
Bandar judi : “Mungkin kamu hari ini kurang beruntung.”
Penjudi II : “Bukan nasibku yang kurang beruntung, tapi kamu yang curang.”
Bandar judi : “Jadi kamu tidak terima kalau kamu kalah.”
Penjudi II : “Ya.”
Lalu terjadilah perkelahian antara Bandar judi dengan pejudi II.
Intel :”Berhenti, kalian ini seperti anak kecil saja.”
Bandar judi : “Ah, memangnya luh siapa ?”
Intel : “Saya hanya pemain ! Tapi saya ingin melerai kalian, supaya tidak berkelahi.”
Bandar judi : “Ah, ribut saja kamu sudah diam.”
Ternyata penjudi I adalah seorang polisi yang berkerja sama dengan intel tersebut, lalu penjudi I dan intel mengambil sesuatu didalam baju.
Penjudi I : “Angkat tangan, jangan ada yang bergerak.”
Bandarjudi :”Ampun pak, ampun jangan tangkap saya pak !”
Pemabuk : “Ampuni kami pak saya tidak akan mengulanginya lagi pak.”
Penjudi II : “Ya pak bebaskan kami !”
Intel : “Tidak bisa, kalian semua akan saya bawa kekantor polisi.”
Akhirnya mereka mendekam di dalam sel selama beberapa bulan.
PESAN – PESAN :
Itulah akibat dari anak yang sering dimanja dengan uang dan akhirnya tidak ada uang Ia malah berjudi dan juga pengaruh minuman keras.

Jumat, 31 Januari 2014

Drama Berteman

Drama Berteman

semua kenangan dapat terhapus oleh waktu namun tak akan hilang oleh goresan hati yang kutulis di blog ini!!!!
Muhadi sebagai Ucok
Alamul Huda sebagai Binyot
Furmiansyah sebagai Cangot
Maryadi sebagai Zabol
Agus P. sebagai Pak Haji
Khohid sebagai Japot
Haris A. sebagai Narator
Pada pagi yang cerah dan dan dipenuhi dengan tawa gembira anak-anak yang sedang ngobrol diteras rumahnya. Ucok, anaknye pak haji.
Zabol : “Cok sepi benar rumah kau nih.”
Binyot : “Pagi-pagi memang begitu kutengok benarkan Cok.”
Cangot : “Lebih baik kite jalan ke depan gang yok.”
Ucok : “Yok lah, tapi sebentar yak ye.”
Japot : “Emangnye ngape Cok ?”
Ucok : “Takot bapak aku balek, nantek kena marah pula aku.”
Binyot : “Janganlah kau pikerkan itu dulok, yang penting kite tancap dari sinek. Mabok dah aku sinek nih.”
Mereka pun beranjak pergi ke depan gang namun tiba-tiba pak haji datang menghampiri mereka.
Ucok : “Matilah aku macam ini ! Ade bapak aku.”
Japot : “Assalamualaikum pak haji.”
Pak haji : “Wa’alaikum salam. Ape buat kitak di sinek nih, cubelah kitak tu sembahyangke, ngajike.”
Cangot : “Cuci mate pak haji.”
Ucok : “Pak, ucok maen same kawan ye pak.”
Pak haji : “Hati-hati yak nak ye !”
Pak haji pun bergegas pulang kerumahnya, setelah beberapa saat mereka berbicara.
Ucok : “Udah soreh nih, balek yok.”
Binyot : “Cepat gak nak balek.”
Ucok : “Takot kena marah bapak.”
Mereka bertiga langsung pulang kerumah masing-masing. Setelah larut malam pak haji mengajar ucok membaca al-qur’an.
Ucok : “Shadaqallahul akdzim.”
Pak haji : “Nak, rajin-rajinlah membaca al-quran tu, karena ilmu tanpa ibadah takkan berguna ape agek sebaliknye.”
Ucok : “Iye lah pak.”
Keesokan harinya ucok jatuh sakit dan tidak masuk sekolah. Setelah bel pulang sekolahberbunyi, teman-teman berdatangan menjenguknya.
Japot : “Maseh saket cok ?”
Ucok : “Maseh, tapi tadak begitu parah.”
Cangot : “Sepi kelas tanpa kau cok.”
Ucok : “Ade-ade ya’ kau ni.”
Setelah menjenguk ucok, mereka berempat berpamitan pulang dengan ucok dan pak haji.
Japot : “Kami pulang dulu cok.”
Ucok : “Makasih kitak mau datang kesine sampai besok yee.”
Setelah mereka mngucapkan salam pada ucok dan pak haji, mereka langsung pulang kerumah masing-masing.
Keesokannya harinya terdengar kabar duka bahwa ucok telah meninggal dunia pukul 05.42 WIB subuh tadi.
Mereka pun pergi ke rumah pak haji yang sedang bersedih karena anaknya meninggal. Di depan cangot dan japot sedang menunggu binyot.
Cangot : “Lamak benar binyot datang.”
Japot : “Mudah-mudahan yaa die cepat datang.”
Binyot pun datang menghampiri japot dan cangot.
Binyot : “Maaf ya aku baru mendengar berita duka itu baru yaa langsung kesine.”
Japot : “Emangnye kamu kemane ?”
Cangot : “Ape kau tidur terus dirumah dari tadi sampai-sampai baru datang sekarang.”
Japot : “kau nih ndak lihat ke kawan kite meninggal tahu ndak !”
Cangot : “kayaknye kau tu senang kalau die tu mati.”
Binyot : “Aku tak ade niat jahat dengan kawan maaf yak ye.”
Setelah mayat dimandikan, terus dikafankan, siap untuk disembahyangkan kemudian di kuburkan. Binyot, cangot, dan teman-teman yang lain yang merasa dekat dengan ucok merasa kehilangan sahabat yang terbaik.

Rabu, 29 Januari 2014

Fabel Anak Babi

Fabel Anak Babi 

Pada suatu hari Fauna city ada seekor anak babi yang sedang membeli bata untuk membuat rumah.
Anak babi : “Ha, aku sudah mendapatkan bata aku hanya tinggal membuat rumah.”
Anak babi pun membuat rumahnya dengan senang hati dan ketika sudah selesai anak babi pun masuk ke dalam rumah. Lalu ada seekor srigala yang buas dan ganas, karena dengan tiupannya saja rumah yang lain bisa hancur.
Srigala : “( tok, tok, tok ) mengetuk pintu ) Anak babi ! anak babi ! buka pintunya.”
Anak babi : “Ha, itukan srigala yang ganas itu. Iiiii…. Atut.”
Srigala : “Anak babi ! anak babi ! cepatlah buka.”
Anak babi : “Tidak aku tidak akan membukakan pintu, kau kukan srigala pemakan daging.”
Srigala : “Rupanya kau sudah tau ! aku akan menghancurkan rumahmu. Hia……..hus……….. . ha tidak hancur, aku akan mencoba lagi. Hia……… hus……..ah tidak bisa. Tunggu kau besok aku akan datang lagi .

Keesokan harinya.
Srigala : “Anak babi ! bagaimana kalau kau ikut denganku, mengambil buah ceri di pohon sana buahnya banyak lho.”
Anak babi : “Oh….baiklah nanti sore kau jemput aku disini ya.”
Srigala : “Baiklah aku jemput jam 03.00.

Rupanya anak babi sudah tahu dimana pohon cery itu, ia aka mengambilnya sendiri.
Anak babi : “Srigala belum datang aku akan pergi mengambil buah itu sendiri.”
Anak babi pun memanjat pohon ceri itu dan mengambil buahnya, tidak lama kemudian.
Anak babi : “Sudah banyak aku mau pulang dulu. Ha, itu srigala aku harus cepat pulang.”
Setelah anak babi sampai di rumah. Srigala pun datang untuk menjemput anak babi.
Srigala : “Anak babi, bagaimana dengan janjimu.”
Anak babi : “Aku sudah mengambil buah ceri itu dan rasanya enak sekali.”
Srigala : “Ha….. kurang ajar, kalau kalau bertemu aku akan kuhajar kau dan kumakan.”

Keesoka harinya anak babi pergi ke pasar dan sedang memilih buah, lalu ternyata srigala itu pun datang ke pasar. Semua orang lari terbirit-birit dan anak babi pun mempunyai akal, karena ia melihat sekeranjang buah ceri.
Anak babi : “Srigala terimalah ini.”
Srigala : “ha…ha… aduh aku jatuh.”
Anak babi : “Rasakan itu. Ha…dia masih bisa bangun.”
Anak babi : “Pak aku pinjam gentongnya ya. Ini trimalah….”
Srigala : “Aa……sialan kau anak babi…..”

Tidak lama kemudian srigala itu pun mati karena menabrak pohon.

Senin, 27 Januari 2014

Fabel : Kepiting Bersahabat

Fabel : Kepiting Bersahabat

Dua ekor kepiting, Angkaro dan Tunturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama dipinggir laut, dipinggir bebatuan. Apabila air laut surut, mereka bersemunyi karena takut kepada orang-orang yang sedang mencari ikan dan mencari kepiting. Bila air pasang, Angkaro dan Tunturana girang bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika malam purnama, Angkaro dan Tunturana keluar menikmati keindahan alam. Ketika air laut pasang, manusia pun beramai-ramai menikmati sinar purnama seperti halnya makhluk-makhluk yang lain.
Angkaro : “Sahabat, badan kita polos, tak indah dipandang.”
Tunturana : “bagaimana kalau punggung kita dihiasi agar kelihatan menarik.”
Angkaro : “Baik sekali pendapat itu. Kita perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Lalu bagaiman caranya?”
: “Begini saja.”
“Punggung kita lukis dengan warna-warni cat yang serasi warnanya dengan kulit kita.”
Angkaro : “Aku setuju. Sekarang marilah punggung kita percantik dirumah. Aku punya cat.kita bergantian menghiasi punggung.”
“Baik”
“Siapa dulu”
Tunturana : “Aku dulu.”
“Ukirlah punggungku dengan hiasan yang indah-indah.”
Angkaro mulai mengukir punggung Tunturana. Punggung Tunturana dihiasi dengan bulatan yang bagus berselang-seling besar kecil dari muka kebelakang dan dari atas kebawah. Lukisan itu sangat memmpesona.

Angkaro : “Sudah selesai sahabat .”
“bercerminlah dipermukaan air dibawah sinar bulan purnama!”
Tunturana pun bercermin.
Angkaro : “Bagus,bukan!”
Tunturana : “Ya, bagus sekali! Terima kasih sahabat!”
Angkaro : “Sekarang giliran kamu mengukir punggungku.”
Tunturana : “Baiklah! Sekarang tanamkan punggungmu, aku akan mempercantik tubuhmu.“(mengambil kuas dan cat untuk mengukir)
Tiba-tiba air laut pun surut. Datanglah. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting pun terkejut.
Tunturana : “Maaf, sahabat.”
“Orang-orang sudah datang hendak menangakap kita. Tak ada waktu luntuk melukis punggungmu.’
Angkaro : “Tidak! Punggungku harus kamu ukir, jangan biarkan polos!”
Melihat obor semakin dekat mata Tunturana mencakar-cakar punggung Angkaro dengan kuas dan cat. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan cakaran tidak keruan karena tergesa-gesa menyelamatkan diri.
Tunturana : “Jangan berang sahabat.”
“Lukisanmu jelek karena bahaya sudah datang. Lebih baik tubuhmu penuh dengan cakaran daripada kita binasa. Apa boleh buat?”
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk amat beda. Tunturana cantik dan Angkaro jelek.

Sabtu, 25 Januari 2014

Fabel : Kuda Bodoh dan Anjing

Fabel : Kuda Bodoh dan Anjing

Dahulu anjing memang bersahabat dengan kuda. Mereka kemana saja selalu bersama, jika kuda sedang makan rumput di padang, anjing menunggu sambil tidur – tiduran di semak – semak. Jika anjing sedang makan, kuda bergolek sambil mengunyah – ngunyah rumput.

Meskipun begitu, anjing sering mempermainkan kuda. Kuda adalah binatang yang sabar. Ia senantiasa tersenyum.
Anjing : “Hai, kuda ! Aku mendengar manusia menuduh kawannya. Manusia itu mengatakan bahwa senyum kawannya itu seperti senyum kuda.”
Kuda tidak menjawab . Ia hanya tersenyum .
Anjing : “Apakah senyummu itu menarik atau menjijikan ?” Tanya anjing menggoda kuda .
Kuda : “Manusia memang ada-ada saja yang di cerita kan, anjing .pandai mencaci, tetapi ia sendiri tetap jahat.” Kata kuda, yang merasa dirinya juga tersinggung dengan ucapannya itu.

Kuda tidak tinggal diam kalau dipermainkan anjing.
Kuda : “Hai anjing ! aku juga sering mendengar manusia menuduh sesamanya. Katanya senyum manusia itu seperti anjing dibakar. Apa ya, kira-kira makudnya ?”
Anjing yang merasa terpukul lalu menjawab.
Anjing : “Ah, sama saja dengan katamu tadi bahwa manusia suka mencaci, menjelek-jelekkan orang lain. Padahal mereka sendiri lebih jelek. Bukankah mereka itu yang membunuh dan membakar anjing ? Senyum anjing dibakar adalah senyum penderitaan bukanlah senyum kegembiraan.”
Suatu ketika, anjing mengundang kuda agar datang ke rumahnya. Ia hendak mengadakan pesta, kuda datang tanpa curiga. Sambil membawa bingkisan dedak padi bercampur garam.
Ketika kuda tiba di rumah anjing, persiapan pesta telah siap. Kambing, kerbau, dan lembu juga hadir.”

Anjing : “Saudara-saudara, acara pesta akan kita mulai, saya harap saudara – saudara duduk dengan tertib.”
Kambing : “Mbek, ……. Sejak nenek moyangku belum pernah duduk, susah juga
nih !”
kuda : “Ieh,,,,saya juga belum pernah duduk, tapi kita harus menghormati tuan rumah.”
Lembu : “Uh…..betul – betul terlalu, masak kita disuruh duduk ! apakah anjing tidak tahu bahwa kita tidak dapat duduk ?” lembu jantan itu merasa dipermainkan lalu berputar – pitar di ruangan itu.
Kerbau : “Uak…! Saya jadi serba salah mana mungkin saya dapat duduk seperti anjing !”

Anjing sejak tadi di dapur menyediakan makanan, mendengar keluhan tamunya. Ia tertawa dalam hati.
Anjing : “Tahu rasa kalian !” kemudian Ia menuju ke ruang tamu.
Anjing : “Silakan duduk dengan enak, saudara – saudara ! Mengapa kelihatan gelisah ? apa ruang tamu ini kurang serasi ?”

Tamu – tamu itu terdiam. Mereka mencoba duduk. Tapi repot juga tampaknya. Kambing duduk dengan kaki belakang teranjur kemuka. Kaki depan ditopangnya. Punggungnya terasa pegal, mau patah. Kuda juga begitu. Kerbau berkali – kali terguling karena kaki depannya sulit menopang perutnya yang besar, lembu melenguh – lenguh menahan napasnya yang terasa sesak.
Akhirnya tamu – tamu itu memberontak dan marah – marah. Apalagi ketika mereka mendengar anjing tertawa terbahak – bahak di dapur.

Kuda : “Kurang ajar, kau ! Berani mempermainkan kami !” bentak kuda sambil menyepak anjing dengan kaki belakangnya. Hadirin beramai – ramai hendak menghajar anjing. Akan tetapi, anjing dapat melarikan diri.
Dengan terpincang – pincang, anjing lari terbirit – birit meninggalkan tamunya. Rumah anjing itu diobrak – abrik hingga berantakan. Sejak saat itu persahabatan mereka menjadi retak. Itulah sebabnya, anjing selalu menggonggong jika bertemu dengan kuda, kambing, lembu, atau kerbau.

Kamis, 23 Januari 2014

Fabel : Kelelawar Pencuri Dan Ayam

Kelelawar Pencuri Dan Ayam


Siang itu ayam sedang bermain, tiba-tiba datang seekor kelelawar yang sedang berterbangan kesana kemari tanpa tujuan.
Ayam : “Hei!, lawar mau kemana kamu?”
Kelelawar : (masih terbang dan tiba-tiba ia menabrak sebuah pohon)
Kelelawar : (terjatuh) “Aduh sakit.”
Ayam : (tertawa) “ngapa, sakit ya?”
Kelelawar : “Eh kamu yam, ada apa?”
Ayam : “Tidak. War kamu kok bisa menabrak pohon?”
Kelelawar : (menceritakan kelemahannya) “Yam, aku buta pada siang hari.”
Ayam : “Oh begitu, tapi kok kamu terbang siang-siang?”
Kelelawar : “Saya mau cari makan yam.”
Ayam : “Oh, makan tempat saya banyak war, ayo kerumahku.”

Dan akhirnya kelelawar pun terbang ke rumah si ayam.
Ayam : “Hati-hati war.”
Kemudian ayam pun pulang dan siang telah berganti malam. Pada malam itu si kelelawar mendatangi ayam.
Kelelawar : “Ayam, ayam.”
Ayam : “Siapa itu?”
Kelelawar : “Saya, lawar.”
Ayam : “Kamu dimana?”
Kelelawar : “Di depanmu.”
Ayam : “Aku tak bisa melihat.”
Kelelawar : (berpikir kalau ayam kan tidak bisa melihat pada malam hari)
Kelelawar : “Eh, iya yam saya mau minta makananmu.”
Ayam : (menunjukkan tempatnya) “Kau ambil sendiri disitu tapi jangan banyak-banyak.”
Kelelawar : (tertawa) “Oke.” (karena melihat makanan yang begitu banyak si kelelawar pun mengambil semuanya)
Kelelawar : “Terima kasih yam.” (lawar pun terbang)
Ayam : “Sama-sama.”

Keesokan harinya ayam ingin makan.
Ayam : (kaget) “Wah sialan lawar, makananku diambil semua.”
Ayam pergi mendatangi rumah si kelelawar.
Ayam : “Sialan kamu lawar, kamu habiskan makananku semua.”
Kelelawar : “Habis enak sih.”
Ayam : “Sebagai gantinya kumakan kau.”
Kelelawar : (terbang)
Ayam : “Hei, jangan lari awas ya.”

Dan sampai sekarang bila ayam bertemu kelelawar pasti akan dikejarnya.

Selasa, 21 Januari 2014

Ku Ingin Selami Jurnalitik

Kata Jurnalisti yang sering kudengar di media baik TV maupu radio ataupun yang kubaca pada media cetak sangat menggugah hatiku dan kuingin sekali aku menyelami dunia jurnalistik, karena menrutku para jurnlis orang yang cerdas dan pandai dalam menyususn bahasa , sehingga kadang sangat menawan bagiku ketika mereka sedang berbicara dan menulis.

Kepandaian jurnalis akan bisa membuat suatu keadaan berubah tergantung mengolah data dan kepandaian menyampaikan suatu berita.Jurnalistik memang tidak memberikan banyak wawasan kepada saya, tapi disana saya diajarkan “how to”. Bagaimana cara berbicara, bagaimana cara bertemu orang, bagaimana cara berkomunikasi, bagaimana cara masuk ke lembaga, dan lain-lain. pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika wawancara dengan siswa-siswi berprestasi, Guru, Kepala sekolah hingga Wali Kota. Disana saya banyak belajar itu.

Saya menginginkan sekolah mengadakan ekstra kurikuler Jurnalistik bagi sisiwa SMPN 1 Wangon, sehingga teman-teman khususnya bisa menguasai dunia jurnalistik, saya yakin bila Kepala Sekolah dan Dewan guru mau mengadakan pelatihan dan menyelenggarakan jurnalitik akan laris manis.

Dalam jurnalistik akan sejalan dengan semangat muda yang bergelora tapi mungkin biasanya akan bertentangan dengan para orang tua dan guru yang tidak terbiasa dan ketakutan dengan kebebasan berbicara, sehingga kebablasan, saya yakin tidak bila diarahkan dengan baik.

Sahabat Sejati

Sahabat Sejati
kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama mu sahabat ku

sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga

sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku

sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku

selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………

karya :zhulva

Derai Hujan Tak Lerai

DERAI HUJAN TAK LERAI

derai hujan,

tubuhmu kuyup, sayup mata, isyaratkan keraguan
"kemana pergi? kemana pergi?"
hanya kabut dan putih buih hujan,
menyapa pandangan
"kakiku goyah, lemah, gamang melangkah"
begitu samar pandangku

jalanan basah, becek dan berlumpur
tak ada arah dituju,
langit begitu kelabu
derai hujan tak lerai;

Cilegon, 28 Juli 1998




Buku Kumpulan Puisi Derai Hujan Tak Lerai Karya Nanang Suryadi 

Drama Cinder laila

Drama Cinder laila



Moderator :(Pada suatu hari ketika Laila sedang menyapu halaman datanglah ibu dan kakak tirinya. Mereka marah-marah kepada Laila).
Mami Tiri : “Laila ….. dasar anak malas, gak’ tau kerja. Dari tadi nyapu terus. Bodoh banget sih !”(sambil memukul kepala Laila)
Kakak tiri : “ Iya nich ma, hukum aja anak malas ini.”
Laila : (diam saja)

Kemudian datang Mr. Em bermaksud memberikan undangan kepada keluarga Laila.
Ibu tiri : “(Ha….) ada Mr. Em jangan-jangan mau ngasih kita uang.”
Kakak tiri : “Iya ma, tapi emangnya kita orang miskin kalau si gembel ini sih emang miskin (Laila) ini sih emang miskin.”

(mereka berdua udah kegirangan padahal…… )
Mr. Em : “Met pagi, nyonya dan nona ?”
Mami tiri : “Met pagi juga, mau ngasih uang ya …….. .”
Mr. Em : “Duit apaan, maksud saya kesini mau ngasih undangan ini ke nyonya. Nanti malam ada pesta di kerajaan, datang yach …. Permisi.”
(langsung pulang).
Kakak tiri : “Apa lu, minta ongkos taxi ! gak ada, lu kan banyak duit pergi sana.”
Mami tiri : “Ya udahlah yang penting nanti malam ada pesta kan.”
Kakak tiri : “Eh, Laila ngapain lu senyum-senyum sendiri, oh….pasti mau ikut pesta ya, ngaca dong lu itu siapa, dasar gembel !

(menolak Laila dengan kerasnya sampai terjatuh)
Mami tiri : “Iya, awas ya kamu kalau berani datang.”
Kakak tiri : “Ayo ma, kitas siap-siap buat nanti malam kasian deh elo.”
(mengejek Laila)

(Laila sedih, padahal dia ingin sekali ikut ke pesta itu (masuk lagu kisah sedih di hari minggu))
Lalu dengan tiba-tiba Britney Spears datang dan kawan-kawan nya (masuk lagu crazy)
Britn. Spears: “Hai, Laila kenapa kok sedih sih ?”
Laila : “Aku gak’ boleh datang ke pesta nanti malam.”
Britn. Spears: “Kok gak’ boleh sih !”
Laila : “Aku kan gak’ selevel dengan mereka.”
Britney Spears: “Oke deh kamu jangan sedih lagi ya.”
Teman-teman …………

(kemudian tim dance datang dan Laila merasa terhibur)
Britney Spears: “Gimana udah ga’ sedih lagi kan!”
Laila : “Iya tapi tetap aja aku gak boleh datang.”
Trus aku harus gimana dong ?
Britney Spears : “Aha ….(lalu berbisik) teman-teman main jelangkung yuk !”

(terus Britney Spears dan kawan-kawan main jelangkung tujuannya buat manggil ibu peri supaya ngubah Laila jadi gadis cantik)
Britney S. dkk: “Ibu peri datang tak dijemput pulang tak diantar.”
(membaca mantra sambil mengelilingi boneka jelangkung)

(tak lama kemudian)
Ibu peri : “hai, semua ada apa sih panggil-panggil ibu peri.”
Britney S. dkk: “hai, juga. Bu peri ubah Laila menjadi Miss Universe ya.”
(berbisik ditelinga ibu peri)
Ibu peri : “Beres deh, …… sim salabim.”

(laila yang dikelilingi oleh Britney Spears dkk lalu berubah jadi cantik sekali hatinya senang banget karna dia bisa datang sebagai orang terhormat)
Laila : “Makasih ya bu peri karna sudah rubah aku jadi cantik begini.”
Ibu peri : “Oh….sama-sama sekarang ibu peri pergi dulu ya, da…..”

(tibalah di pesta, para tamu semakin ramai oleh tarian daerah. Tak lama laila pun datang dengan wajah yang meyakinkan banget. Dan si pangeran …)
Pangeran : “Wah……siapa tuh cantik banget.”
(bicara kepada pengawal)

(tapi tiba-tiba aja nich…..)
Ibu & kakak tiri: “Met malam pangeran.”

(melihat ibu dan kakak tirinya Laila langsung kabur namun ia kesandung dan sendalnya lepas satu)
Setelah pestanya usai pangeran merasa kecewa bercampur penasaran kepada pujaan hatinya yang sudah kabur entah kemana.

Pangeran : “Sendal siapa nich, apa sendal ini milik putri cantik yang aku taksir ya. Ah ….ga’ salah lagi pasti sendal ini miliknya.” Pengawal-pengawal ……….
Pengawal : “Iya pangeran ada apa ?”
Pangeran : “Adakan sayembara untuk menemukan siapa pemilik tatsing ini karena akan aku jadikan permaisuriku.”

(sayembara pun dilakukan ke seluruh dunia tapi ga’ satu pun wanita yang pas memakai sendal tatsing ukuran 40 itu (masuk lagu “pilihlah aku”) pangeran hampir putus asa karena tidak menemukan pujaan hatinya. Sementara Laila sedih karena tatsingnya hilang kemudian ia mendengar ada sayembara dan langsung ikut. Namun tiba-tiba …. )
Pengawal : “Pangeran, gimana sekarang ? sudah 3 hari kita adakan sayembara tapi nihil hasilnya.”
Laila : “Hai, pengawal aku mau ikut ….”

(belum selesai bicara Laila kaget dan …..)
Laila : “ya ampun … ini kan sendalku. Kalian nyuri dimana. Gak’ nyangka pangeran kaya-kaya tapi PBB juga.”
Pangeran : “Jadi ……sendal ini milik kamu ya, aku gak’ nyuri tetapi sendal ini aku temukan setelah pesta usai di istanaku.” (memasangkan sendal itu ke kaki Laila)
laila : “Oh……maaf kan aku pangeran.”

(Laila malu udah menuduh pangeran sebagai pencuri sendal rasanya ia mau cepat-cepat pulang)
Pangeran : “Maaf, kamu mau kemana.
(menarik tangan Laila)
“Boleh gak’ kamu sebutkan namamu…..”
Laila : “Namaku Laila.”
(dengan malu-malu)
Pangeran : “laila sebenarnya (masuk lagu “jap” dan “Oh my darling”)

(masuk lagu shaden)
(setelah pangeran nembak laila dan dia diterima kemudian mereka berdua dansa (masuk lagu britney “everytime” ) tapi tiba-tiba aja Robin Hood datang untuk merebut Laila dari tangan pangeran)
Robin Hood : datang (masuk lagu pemuja rahasia) dan menarik tangan Laila dari pangeran (masuk lagu pupus).
Pangeran : “Hei…….siapa lo main rebut pacar orang !”
Robin Hood : (masuk lagu cemburu) dan berkata “lu mau tau siapa aku.”
(masuk lagu “arjuna mencari cinta”)
Pangeran : “kembalikan Laila, diakan pacar gue.”
Robin Hood: “Kalo lu mau jadi pacar dia bertarunglah denganku.”
Pangeran : “Boleh tapi ………”(masuk lagu topeng)

(pertarungan semakin hebat (masuk lagu emanescense) dan mencapai puncaknya akhirnya Robin pun kalah dan ……)
Laila : “Robin…….jangan mati…….”
(sambil menangis)
Robin Hood : (masuk lagu naïf)
Laila : “He….robin ……..pangeran jahat….. pangeran udah bunuh robin….”
Pangeran : (masuk lagu ada apa denganmu)

(laila sedih karena kehilangan sahabatnya kemudia datang para ghost untuk menjemput Robin) (masuk lagu virus).
(laila pingsan karena ga’ sanggup melihat para ghost menjemput sahabatnya / Robin. Pangeran bingung harus berbuat apa, ia lalu mengambil tindakan).
Pangeran : “Laila……. bangun dong aduh gimana nih ! aku kissing aja deh.”
(Waktu mau kissing …….)
Laila : “Mau ngapain sih.”
(menolak muka pangeran)
Pangeran : “Sorri, aku Cuma mau membangunkanmu.”
Laila : “Enak aja emangnya aku snow white / aku kan cinder Laila gitu lho. Asal pangeran tau ya mulut pangeran itu bau ………banget.” (masuk lagu “bau”)
Pangeran : “Ya udah nanti aku gosok gigiku yang penting sekarang semuanya sudah bereskan.”

(setelah lama pacaran kemudian pangeran dan cinder laila menikah dan hidup bahagia dengan mami dan kakak tirinya. Di dalam pernikahannya pangeran mengundang anak-anak Cheer’s dari OCSG yang memang udah ngetop ke seluruh dunia).