Senin, 03 Februari 2014

Drama Sang Penjudi Dan Sang Pemabuk

Drama  Sang Penjudi Dan Sang Pemabuk

Para pelaku :
Bandar judi : Dian Permana Putra
Penjudi I : Duwi Cahyono
Penjudi II : Reza Fazria
Pemabuk : Apriyadi
Intel : Taufik
Narator : Zulfikar
Pada suatu hari di suatu kota, tepatnya di rumah perjudian terdapat dua orang remaja yang sedang asyik bermain judi.
Bandar judi :“Ayo, pasang-pasang ! Yang jauh mendekat, yang dekat merapat, yang cepat dia dapat.”
Penjudi I : “Ha..ha…ha…….pasti aku akan menang lagi.”
Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa kamu menang terus. Lihat nih aku pasti akan menang. Oke bang aku pasang kilin Rp 50.000,00 pastiakan kena.”
Penjudi I : “Cepat bang buka tutupnya, aku sudah tidak sabar nih !”
Bandar judi : “Yah, ternyata tidak ada yang kena, maaf saya makan semua.”
Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa saya kalah terus.”
Bandar judi : “sudah, jangan banyak bacot, mau main lagi tidak.”
Penjudi I dan II : “Mau bang, mau !”
Bandar judi : “Ya sudah cepat pasang.”
Penjudi I : “Oke deh bang.”
Lalu tampak dari kejauhan datang seorang pemabuk yang sedang memegang botol minumannya.
Pemabuk : “Eh, luh-luh pade sedang main apa ?”
Penjudi I : “Kami sedang main judi, apa abang mau ikut bergabung ?”
Pemabuk : “Oke deh ! Gue ikut main.”
Bandar judi : “Nah gitu dong bang.”
Pemabuk : “Gue pasang yang ini. Sudah cepat buka.”
Bandar judi : “Oke deh bang.”
Pemabuk : “Hore gue kena.”
Penjudi I : “Hebat betul abang ini, baru datang langsung menang.”
Pemabuk : “Ah, itu hanya kebetulan.”
Dan tak lama kemudian datang seorang intel yang menyamar sebagai penjudi.
Pemabuk : “Eh, nama luh siapa ?”
Intel : “nama saya boy, bang.”
Bandar judi : “Apa luh mau ikut main ?”
Intel : “Mau bang.”
Pemabuk : “Kalau mau, cepat sini pasang.”
Intel : “Iya bang.”
Lalu Bandar pun mulai menggoncang-goncangkan mangkuk berisi buah dadu.
Bandar judi : “Ayo pasang-pasang.”
Penjudi I : “Saya pasang si.”
Penjudi II : “Saya pasang liong.”
Pemabuk : “Saya pasang kai.”
Intel : “Saya pasang fung.”
Lalu Bandar judi pun membuka tutup mangkuk.
Bandar judi : “Yah, tenyata kilin, maaf saya makan semua.”
Penjudi II : “Ah, tidak mungkin masa saya kalah melulu dari tadi.”
Bandar judi : “Mungkin kamu hari ini kurang beruntung.”
Penjudi II : “Bukan nasibku yang kurang beruntung, tapi kamu yang curang.”
Bandar judi : “Jadi kamu tidak terima kalau kamu kalah.”
Penjudi II : “Ya.”
Lalu terjadilah perkelahian antara Bandar judi dengan pejudi II.
Intel :”Berhenti, kalian ini seperti anak kecil saja.”
Bandar judi : “Ah, memangnya luh siapa ?”
Intel : “Saya hanya pemain ! Tapi saya ingin melerai kalian, supaya tidak berkelahi.”
Bandar judi : “Ah, ribut saja kamu sudah diam.”
Ternyata penjudi I adalah seorang polisi yang berkerja sama dengan intel tersebut, lalu penjudi I dan intel mengambil sesuatu didalam baju.
Penjudi I : “Angkat tangan, jangan ada yang bergerak.”
Bandarjudi :”Ampun pak, ampun jangan tangkap saya pak !”
Pemabuk : “Ampuni kami pak saya tidak akan mengulanginya lagi pak.”
Penjudi II : “Ya pak bebaskan kami !”
Intel : “Tidak bisa, kalian semua akan saya bawa kekantor polisi.”
Akhirnya mereka mendekam di dalam sel selama beberapa bulan.
PESAN – PESAN :
Itulah akibat dari anak yang sering dimanja dengan uang dan akhirnya tidak ada uang Ia malah berjudi dan juga pengaruh minuman keras.

0 komentar:

Posting Komentar